Ketika aku berada didepan cermin,
aku seperti melihat dirimu dalam diriku. Tapi tidak ,ketika aku berhadapan
denganmu, aku tidak melihat diriku dalam dirimu.
Karena
hal itu aku mengerti, bahwa apa yang aku rasakan tak ia rasakan pula.
Yang
aku lihat, dia sangat mencintai gadis itu. Memang, beberapa peristiwa yang ia tuangkan
di media sosial itu menunjukkan bahwa ia sedang kesal pada gadis itu begitupun
gadis itu kepadanya. Tapi aku rasa, dibalik sikap mereka itu tergambar jelas
ada rasa yang telah melekat kuat diantaranya. Yang mungkin takkan pernah ada
satupun orang yang melelehkan dan menghancurkan rekatan itu. Aku tahu dan aku
mengerti, karena dia dan gadis itu terlihat sangat bahagia dalam beberapa
peristiwa. Selain itu, akupun melihat bahwa mereka sangat saling mencintai.
Tapi terlalu gengsi untuk mengatakan, dan bahkan terlalu egois untuk tidak
saling mengakui.
Aku
memang mencintai pria itu, tapi bukan berarti aku harus bersamanya bukan??
Bagiku, mencintai seseorang adalah
ketika diri bisa membiarkan yang dicinta merasakan bahagia dengan tanpa sekat
yang menghalangi,merasakan bahagia tanpa kemunafikkan, dan tanpa berpura-pura
untuk membahagiakan seorang wanita yang terlalu egois untuk dicintai. Karena
kita semua pasti tahu, bahwa cinta tak bisa dipaksakan.
Begitupun
aku, aku mencintainya. Tapi tenanglah, aku tak akan pernah memaksanya untuk
mencintaiku:’)
Daan
yang ingin aku katakan ialah, jangan pernah kau sia-siakan pria itu. Karena
disini…ada wanita yang tidak seberuntung kamu yang bisa kenal, dekat, lalu
berjalan sejajar dengannya. :’)