Jumat, 11 September 2015

Cermin

Ketika aku berada didepan cermin, aku seperti melihat dirimu dalam diriku. Tapi tidak ,ketika aku berhadapan denganmu, aku tidak melihat diriku dalam dirimu.
Karena hal itu aku mengerti, bahwa apa yang aku rasakan tak ia rasakan pula.
Yang aku lihat, dia sangat mencintai gadis itu. Memang, beberapa peristiwa yang ia tuangkan di media sosial itu menunjukkan bahwa ia sedang kesal pada gadis itu begitupun gadis itu kepadanya. Tapi aku rasa, dibalik sikap mereka itu tergambar jelas ada rasa yang telah melekat kuat diantaranya. Yang mungkin takkan pernah ada satupun orang yang melelehkan dan menghancurkan rekatan itu. Aku tahu dan aku mengerti, karena dia dan gadis itu terlihat sangat bahagia dalam beberapa peristiwa. Selain itu, akupun melihat bahwa mereka sangat saling mencintai. Tapi terlalu gengsi untuk mengatakan, dan bahkan terlalu egois untuk tidak saling mengakui.
Aku memang mencintai pria itu, tapi bukan berarti aku harus bersamanya bukan??
Bagiku, mencintai seseorang adalah ketika diri bisa membiarkan yang dicinta merasakan bahagia dengan tanpa sekat yang menghalangi,merasakan bahagia tanpa kemunafikkan, dan tanpa berpura-pura untuk membahagiakan seorang wanita yang terlalu egois untuk dicintai. Karena kita semua pasti tahu, bahwa cinta tak bisa dipaksakan.
Begitupun aku, aku mencintainya. Tapi tenanglah, aku tak akan pernah memaksanya untuk mencintaiku:’)

Daan yang ingin aku katakan ialah, jangan pernah kau sia-siakan pria itu. Karena disini…ada wanita yang tidak seberuntung kamu yang bisa kenal, dekat, lalu berjalan sejajar dengannya. :’)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar